
Kebutuhan kayu perumahan dan mebel semakin
meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk. Kayu juga dipakai oleh
pemerintah sebagai penghasil devisa. Ditambah dengan merebaknya illegal loging,
maka di Indonesia telah terjadi kerusakan hutan yang sangat parah dan mengganggu
kelestarian lingkungan hidup. Untuk mengembalikan fungsi hutan sebagai salah
satu komponen lingkungan hidup yang terjamin kelestariannya, maka langkah yang
perlu dilakukan adalah menghentikan penebangan kayu hutan dan melakukan
reboisasi sampai hutan kembali sehat dan mencapai keseimbangan. Dalam hal ini,
tentunya terlebih dahulu perlu dicari bahan lain untuk menggantikan kayu sebagai
bahan bangunan maupun mebel.



Bambu mempunyai banyak keunggulan untuk
dijadikan pengganti kayu sebagai bahan bangunan serta mebel. Bambu mudah ditanam
dan tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus. Untuk melakukan budidaya bambu,
tidak diperlukan investasi yang besar, setelah tanaman sudah mantap, hasilnya
dapat diperoleh secara menerus tanpa menanam lagi. Budidaya bambu dapat
dilakukan sebarang orang, dengan peralatan sederhana dan tidak memerlukan bekal
pengetahuan yang tinggi. Sayangnya pada saat gencar-gencarnya gerakan PKK, bambu
tidak boleh tumbuh di halaman dengan alasan untuk kebersihan.



Bambu dapat tumbuh di lahan sangat kering
seperti di kepulauan Nusa Tenggara atau di lahan yang banyak disirami air hujan
seperti Parahiyangan (Salim, 1994). Bambu mempunyai pertumbuhan yang sangat
cepat, berbeda dengan pohon kayu hutan yang baru siap tebang dengan kualitas
baik setelah berumur 40--50 tahun, maka bambu dengan kualitas prima dapat
diperoleh hanya pada umur 3 -- 5 tahun. Tanaman bambu mempunyai ketahanan yang
luar biasa. Rumpun bambu yang telah dibakar, masih dapat tumbuh lagi, bahkan
pada saat Hiroshima dijatuhi bom atom sampai rata dengan tanah, bambu adalah
satu-satunya jenis tanaman yang masih bertahan hidup.




Bambu mempunyai kekuatan cukup tinggi, kuat tariknya dapat dipersaingkan dengan
baja. Sekalipun demikian kekuatan bambu yang tinggi ini belum dimanfaatkan
dengan baik karena biasanya batang-batang struktur bambu dirangkaikan dengan
pasak atau tali yang kekuatannya rendah.


Bambu berbentuk pipa sehingga momen
kelembamannya tinggi, oleh karena itu bambu cukup baik untuk memikul momen
lentur. Selain itu bambu mempunyai kelenturan yang tinggi. ditambah dengan sifat
bambu yang elastis, struktur bambu mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap
angin maupun gempa.



Kegunaan bambu untuk memenuhi hajat hidup
manusia sangat banyak sekali, antara lain sebagai bahan bangunan rumah di
pedesaan. Biasanya di pedesaan orang masih mempertahankan beberapa rumpun bambu
sekedar untuk jaga-jaga sebagai bahan untuk perbaikan rumah bila sewaktu-waktu
rusak. Sebagai perabot rumah tangga bambu dijumpai sebagai meja, kursi, dipan,
kap lampu, dekorasi, serta peralatan dapur. Selain itu bambu juga dapat dipakai
sebagai penyalur air minum ataupun air pengairan, jembatan ringan, bahan kertas,
bahan makanan, bahan kerajinan tangan, dan alat musik.



Sekalipun bambu mempunyai banyak keunggulan,
namun pemanfaatannya saat ini masih jauh dari optimum, karena pada umumnya
pemakaian bambu masih secara tradisional. Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan
Fakultas Teknik UGM telah melaksanakan banyak penelitian tentang bambu, banyak
paper telah ditulis, namun minat masyarakat masih sangat kurang. Bahkan yang
sudah membaca hasil-hasil penelitian itu masih ragu untuk memakainya sebelum
melihat contoh-contoh yang riil. Hal ini mendorong kepada penulis untuk
menyajikan satu leaflet/katalog yang memperlihatkan gambar-gambar contoh yang
menunjukkan aplikasi hasil-hasil penelitian itu.

